Achmad yang juga bertindak selaku Sekretaris Jenderal PP PBSI sekaligus ketua panitia turnamen tersebut menyayangkan jumlah gelar juara yang berhasil dibawa pulang Indonesia.
Raihan gelar skud Merah Putih pada Indonesia Masters 2019 memang terbilang menurun.
Sebab, pada edisi perdana tahun lalu, Indonesia sukses menyabet dua gelar juara dari Ihsan Maulana Mustofa (tunggal putra) dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari (ganda campuran).
"Saya kira dalam perjalanan turnamen ini sudah berjalan dengan baik, lancar dan sukses dari awal sampai akhir. Kita juga sudah dapat pengakuan dari BWF, dan penilaiannya sangat positif," tutur Achmad.
Baca Juga: Selalu Temui 'Mimpi Buruk', Ganda Putra Malaysia Bertekad Menyerap Ilmu dari Marcus/Kevin
"Secara pelaksanaan memang terbilang sukses, tapi dari sisi pencapaian prestasi, tahun ini kita mengalami sedikit penurunan,"
"Tahun lalu kita dapat gelar juara dari Ihsan (Maulana Mustofa) dan Rinov (Rivaldy)/Pitha (Haningtyas Mentari). Tahun ini hanya dari ganda putri (Sitri/Ribka -red)," kata dia lagi.
Akan tetapi, Achmad pun cukup mengerti dan mengakui bahwa dari segi kepesertaan, Indonesia Masters 2019 kali ini memang jauh lebih kompetitif.
Terlebih, saat ini masih merupakan periode kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.
"Hasil ini harus kita akui karena memang dari segi kepesertaan juga mengalami peningkatan kualitas. Karena kejuaraan ini masuk kedalam perhitungan poin menuju Olimpiade Tokyo 2020, jadi turnamen ini terasa begitu sangat kompetitif," ujar Achmad.
"Banyak pemain-pemain papan atas yang turun di kejuaraan ini. Ya semoga saja dengan ini bisa menjadi pembelajaran positif bagi pemain indonesia," ucapnya lagi.
Source | : | Djarum Badminton |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |