SportFEAT.COM - Susy Susanti meyakini sektor ganda putra dan ganda campuran menjadi sektor paling berpeluang raih medali emas Olimpiade Tokyo 2020.
Tim bulu tangkis Indonesia diketahui menerjunkan 11 wakil ke Olimpiade Tokyo 2020.
Kesebelas wakil tersebut tersebar ke lima sektor berbeda, dimana tunggal putra dan ganda putra menjadi penyumbang terbanyak dengan dua wakil.
Mereka adalah Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie (tunggal putra) dan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (ganda putra).
Sisanya masing-masing menyumbangkan satu wakil, yakni Gregoria Mariska Tunjung (tunggal putri), Greysia Polii/Apriyani Rahayu (ganda putri) dan Praveen Jordan, dan Melati Daeva Oktavianti (ganda campuran).
Jelang bergulirnya Olimpiade Tokyo 2020, legenda bulu tangkis Indonesia, Susy Susanti mempunyai prediksi tersendiri soal kans tradisi emas.
Mantan peraih emas Olimpiade Barcelona 1992 itu menyebut setidaknya ada sektor yang mempunyai kans terbesar mempertahankan medali emas.
Sektor yang dimaksud adalah ganda putra dan ganda campuran.
Sektor ganda putra yang diperkuat dua pasangan terbaik dunia Kevin/Marcus dan Ahsan/Hendra diprediksi menjadi peluang terbesar meraih medali emas.
Apalagi jika melihat track record mereka yang sudah teruji di blantika bulu tangkis internasional.
Sementara di sektor ganda campuran, Merah Putih mengandalkan pasangan Praveen/Melati.
Saat ini, ganda campuran nomor empat dunia itu bisa dikatakan menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang bisa bersaing dengan pasangan China, Thailand dan Jepang.
"Saya berharap tradisi emas terus berlanjut. Saya melihat dari hasil prestasi, memang ganda putra dan ganda campuran yang memiliki kans cukup besar untuk mencapai itu," kata Susy, dikutip Sportfeat dari Kompas.com.
"Selain memiliki motivasi, saya berharap atlet-atlet tersebut juga mau kerja keras. Karena ini tidak mudah, di Olimpiade apa pun bisa terjadi."
Meski begitu, mantan ratu bulu tangkis Indonesia ini menilai hal tersebut bukanlah menjadi tugas untuk atlet saja melainkan dari tim pelatih dan PBSI selaku induk organisasi.
"Atlet, PBSI termasuk pelatih dan pengurus, harus solid untuk bisa mencapai prestasi yang ditargetkan," ujarnya.
"Jadi, ini bukan hanya tugas atlet, tetapi juga ada peran pelatih, pengurus, dan tim pendukung yang sangat penting sekali.
"Semuanya harus menciptakan team work yang sangat solid," pungkas perempuan yang pernah menjabat sebagai Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI ini.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |