Alasan pertama adalah adanya sosok striker Brasil, Ronaldo Luiz Nazario de Lima dan Adriano di Inter Milan, yang menjadi pahlawan bagi Lukaku semasa kecil.
Ronaldo pernah memperkuat I Nerazzurri pada selang 1997-2002, sementara Adriano pada rentang 2004-2009.
Baca Juga: Bek Anyar Persija Jakarta Janji Suguhkan Penampilan Terbaik
"Laga final pertama yang saya saksikan adalah saat Inter menang 3-0 atas Lazio di Stadion Parc des Princes (final Piala UEFA 1998)," kata Lukaku, dilansir SportFEAT.com dari Inter TV.
"Itulah salah satu alasan mengapa saya selalu mengikuti sepak bola Italia. Saya tak akan bisa melupakan gol dan keterampilan yang ditunjukkan Ronaldo pada laga itu, luar biasa!"
"Selanjutnya saya juga mengagumi Adriano dengan postur dan kekuatan kaki kirinya. Saya benar-benar menyukainya," tutur Lukaku menyambung.
Baca Juga: Liga 1 2019 - PSS Sleman Tutup Putaran Pertama dengan Kekalahan
Adapun dalam situasi terpisah, Lukaku menjelaskan bahwa keberadaan Antonio Conte di balik kemudi taktik Inter jadi alasan keduanya untuk hijrah.
"Jelas, Conte gagal mendapatkan saya saat masih menangani Juve dan Chelsea," ujar Lukaku, seperti dilansir SportFEAT.com dari BBC.
"Namun, waktu dan situasi yang tepat kini telah berpihak kepada saya," kata Lukaku menambahkan.
Baca Juga: Striker Pesakitan Kembali Bikin Skuad Pas-Pasan PSG Petik Tiga Poin
Top skor timnas Belgia dengan 48 gol ini juga memuji karakter yang dimiliki Antonio Conte.
"Conte adalah pribadi yang baik di luar lapangan. Seseorang yang benar-benar akan membuat Anda termotivasi," ujar Lukaku.
"Bahkan ketika Anda tengah bekerja keras di atas lapangan."
"Hal itu cukup bagus dan semua orang di sini sedang bekerja dengan keras," tutur kakak dari bek Lazio, Jordan Lukaku, ini lagi.
Source | : | bbc.com,Inter TV |
Penulis | : | Ahmad Tsalis |
Editor | : | Ahmad Tsalis |