Baca Juga: Strategi Mengejutkan Borneo FC demi Bersaing di Papan Atas Liga 1 2019
Beberapa oknum suporter Garuda bahkan sampai turun ke lintasan lari untuk memprovokasi Ultras Malaya, sebutan pendukung Malaysia.
Pertandingan pun sempat terhenti beberapa menit karena kejadian tersebut.
Pasca-pertandingan, kerusuhan kembali memanas di luar SUGBK
Baca Juga: Liga 1 2019 - Madura United Kembali Gelar Latihan Usai Libur
Suporter Malaysia diamankan oleh pihak kepolisian dan baru kembali ke hotel beberapa jam seusai pertandingan.
Dilaporkan, ada dua pendukung Malaysia yang menjadi korban luka-luka.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha, menyayangkan adanya insiden tersebut.
"Kami sangat menyayangkan yang terjadi ini, terutama di Kualifikasi Piala Dunia ini karena baru pertama kali ikut semenjak lepas dari sanksi FIFA," ucap Ratu Tisha dilansir SportFEAT.com dari Bolasport.com
Menurut dia, saat ini Indonesia sedang memantaskan diri sebagai calon tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.
Ia juga menambahkan kasus ini juga akan jadi pertimbangan bidding Piala Dunia U-20 untuk tahun 2021.
Ratu Tisha menyebut bahwa kejadian yang terjadi kemarin (5/9/2019) itu bisa menjadi alat untuk merefleksikan diri, baik untuk PSSI sendiri, suporter maupun semua pihak yang terlibat.
Baca Juga: Bursa Transfer Liga 1 2019 - Persela Datangkan 3 Bek Asing untuk Trial
"Kita sudah tahu mana perbuatan yang baik dan buruk dan saya rasa memang kekecewaan, kesedihan, ini memang tak bisa terbendung," ucap Tisha lagi.
"Kalau kita passion dengan sepak bola, mari kita jaga bersama-sama," kata Ratu Tisha menambahkan.
Baca Juga: Kevin van Kippersluis Janjikan Performa Terbaik untuk Persib Bandung
Untuk itu, Ratu Tisha pasrah bila PSSI mendapatkan sanksi dari FIFA.
Ia pun tidak bisa menduga-duga hukuman seperti apa yang akan diterima Indonesia (PSSI) kelak.
"Ya kami harus terima. Kalau salah, ya kami terima saja. Fair play saja," tuturnya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Ahmad Tsalis |