Dalam perbincangan dengan Sesmenpora, Yusron menjelaskan secara rinci. Salah satunya menyangkal adanya korban penusukan.
“Jadi gini memang kemarin ada satu kasus yang sudah kami terima laporannya yang beredar di media sosial orang kita digebukin," kata Yusron, dikutip SportFEAT.com dari Tribunnews.
"Orangnya sudah datang satu malam sebelum hari pertandingan digebukinnya. Saya dikasih tahu aliansi suporter indonesia."
“Orangnya datang di KBRI, kita bantu SPLP sudah kita buatkan sudah kita berikan."
"Saya minta dia mengurus yang namanya dokumen hilang ngurus ke imigrasi, special pass."
Yusron menilai korban, pengeroyokan sudah tidak berada di Malaysia.
"Kemarin malam sebelumnya, siangnya datang habis bikin paspor dia langsung pulang. Saya inginnya catat laporannya," ucap Yusron.
“Namanya Fuad, yang ada gambar paspor dan ada foto gambar dia, saya sudah ketemu orangnya."
Janjinya mau ke KBRI setelah dari imigrasi, ternyata tidak ada kabar. saya pikir dua sudah pulang," katanya.
Baca Juga: Mantan Pemain Real Madrid Jadi Penanda Keruntuhan Dominasi Golden State Warriors dalam Ajang NBA
Selain Fuad dan korban temannya, muncul pula video lain yang menggambarkan bahwa ada suporter Indonesia lain yang mendapatkan tusukan.
Kali ini, Yusron membeberkan keterangannya.
"Wartawan sudah tanya apakah ada yang ditusuk. Tetapi kami tidak ada info," tutur Yusron.
"Ada yang mau ditusuk, tapi ditahan pakek tangan. Tangannya sobek. Itu yang saya terima laporannya," ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa tidak benar mengenai 3 orang WNI yang ditangkap.
Penangkapan terjadi karena karena dugaan hoaks info terorisme dan berdasarkan ISA (Internal Security Act) dari Malaysia.
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Ahmad Tsalis |
Editor | : | Ahmad Tsalis |