"Kami membuat perubahan pada awal musim ini dengan megganti kru kami," ujar Jarvis seperti dikutip SportFEAT.com dari Motorsport.com.
"Maverick adalah seseorang yang perlu merasa betah, perlu merasa didukung oleh semua orang. Saya pikir itu adalah penyebab utama mengapa dirinya mengalami kemajuan," imbuh Jarvis.
Seperti diketahui, pada musim ini Vinales mulai bekerja dengan kepala teknisi baru, yakni Esteban Garcia.
Garcia menggantikan kepala kru sebelumnya, Ramon Forcada, yang sering berselisih paham dengan Vinales.
Garcia sendiri bukan sosok asing bagi Top Gun. Keduanya pernah bekerja sama untuk merengkuh gelar juara dunia Moto3 pada musim 2013.
Sedangkan Forcada tidak sepenuhnya hengkang dari Yamaha. Dirinya kini menangani motor rider tim Petronas Yamaha SRT, Franco Morbidelli.
Namun, Jarvis juga menilai bahwa kehadiran Garcia bukanlah satu-satunya penyebab moncernya Vinales musim ini.
"Selain itu, saya juga melihat itu (kemajuan Vinales) disebabkan oleh kehadiran (Fabio) Quartararo," lanjut Jarvis.
"Pada awal musim ini, Maverick harus mengalami susah payah. Salah satunya adalah karena Quartararo selalu berada di depannya. Mungkin gara-gara itu dia menjadi frustrasi dan terpacu untuk maju," pungkasnya.
Baca Juga: Satu Janji Marc Marquez yang Dinantikan oleh Sang Legenda Hidup MotoGP
Apakah Vinales masih akan bersinar pada musim depan? Jawabannya dapat ditemukan pada balapan perdana MotoGP 2020 yang akan digelar di Sirkuit Losail, Qatar, pada awal bulan Maret mendatang.
Yang pasti, hasil positif Vinales semakin memperkuat aroma persaingan di kubu Yamaha, yang kini memiliki tiga pembalap dengan kemampuan setara, yakni Vinales, Rossi, dan Quartararo.
Tim berlogo garpu tala tersebut dipaksa berpikir keras untuk menentukan dua pembalap yang akan membela tim utama pada MotoGP 2021 mendatang.
Lihat postingan ini di Instagram
Source | : | Motorsport.com |
Penulis | : | Agustinus Rosario |
Editor | : | Agustinus Rosario |