SportFEAT.COM- Mantan penggawa Juventus yang kini membela Persija Jakarta menceritakan pengalamannya soal atmosfer Stadion Gelora Bung Karno.
Marco Motta, pemain asing Persija Jakarta ini ungkapkan atmosfer luar biasa yang ia lihat kala bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Menurut dirinya hanya ada dua stadion yang dirasa memiliki atmosfer layaknya Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Stadion tersebut adalah Stadion Olimpico kandang dari AS Roma dan Lazio, serta Stadion San Siro yang merupakan kandang dari AC Milan dan Inter Mikan.
Baca Juga: Tak Kunjung Dapat Kepastian, Arsenal Siap Tampung Bek Manchester United
Marco Motta sendiri merasakan atmosfer luar biasa tersebut kala melakoni laga perdana Persija kontra Borneo FC.
Sebenarnya Motta berkesempatan merasakan hal tersebut lebih awal jika pertandingan kontra Persebaya Surabaya jadi terlaksana.
Namun sayangnya laga tersebut harus ditunda akibat tidak mendapat izin dari Pemda DKI Jakarta.
Ketika dimintai pendapat oleh wartawan Sky Sport, Gianluca Di Marzio mengenai suasana Satadion, Motta tampak takjub.
Baca Juga: Dukung Rekannya yang Terserang COVID-19, Paul Pogba Kenakan Jersey Lakukan Hal Ini saat Latihan
Dirinya juga tak menyangka stadion yang disinggahinya dulu bersama Juventus akan menjadi markas klubnya saat ini.
“Stadion yang luar biasa. Saya pernah ke sini bersama Juventus tahun 2014," ujar Motta dilansir SportFEAT dari Sky Sport.
"Saya tidak menyangka ini akan menjadi markas klub saya sekarang."
Baca Juga: Tak Peka dengan Penyebaran COVID-19, Mantan Penggawa Chelsea Pilih Tinggalkan Liga Turki
Dirinya juga menyamakan kandang tim berjulukan Macan Kemayoran ini dengan kontestan Liga Italia yakni duo Roma (AS Roma dan Lazio) serta duo Milan (Inter dan AC Milan)
“Sangat mengesankan. Hanya atmosfer Stadion Olimpico atau San Siro yang penuh yang mempunyai pengaruh serupa terhadap diri saya," kata Motta.
"Jakmania suporter yang luar biasa, terutama di sisi utara.” ungkapnya mengakhiri.
View this post on Instagram
(*)
Source | : | Sky Sports |
Penulis | : | Ridwan Budiman |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |