Aktivitas tersebut dilakukannya untuk memenuhi kehidupan keluarga Bacca, meskipun dirinya tetap menggantungkan impian menjadi pesepak bola top.
“Pada usia 20, saya tinggal di desa saya, Puerto Colombia, dan bekerja sebagai asisten supir bus. Hidup itu sangat mudah," kata Bacca, dilansir SportFEAT.com dari One Football.
Tak berhenti di situ, Bacca remaja juga menceritakan pengalamannya bekerja sebagai mandor karena status keluarganya.
"Saya harus mendapatkan uang untuk membantu mereka," ujar pemain berusia 33 tahun itu.
"Pintu sepak bola telah ditutup untuk sementara waktu dan pada usia itu bukan sesuatu yang saya harapkan."
Baca Juga: Mulai Tergusur, Striker Paris Saint-Germain Ini Pulang Kampung Musim Depan
Setelah hampir seperempat abad menjalani kehidupan sangat pahit, roda kehidupan Bacca mulai berputar kala dirinya berhasil mencuri perhatian salah satu klub lokal.
"Tapi, pada 2007, saya pergi ke latihan bersama Atletico Junior dan syukurlah mereka membawa saya," ungkap Bacca mengenang.
Perjalanan hidupnya mulai berubah setelah dirinya dikontrak oleh Atletico Junior.
Ia mulai menjadi pesepak bola profesioonal di kompetisi sepak bola Kolombia hingga tahun 2012, sebelum memutuskan untuk berkarier di Eropa.
Carlos Bacca mulai mencicipi karier profesional di Benua Biru setelah direkrut oleh klub Liga Belgia Club Brugge.
Bersama salah satu raksasa Liga Belgia tersebut, Baca sukses mengemas 31 gol dan 15 assists dari total 54 laga yang dijalani.
Baca Juga: Bukan Wayne Rooney Atau Robbie Keane, Inilah Pasangan Duet Terbaik Menurut Dimitar Berbatov
Performa apik di Club Brugge itu ternyata membuat salah satu klub Liga Spanyol Sevilla tertarik merekrutnya.
Pemain kelahiran 8 September 1986 itu akhirnya hijrah ke klub asal Andalussia tersebut.
Bersama Los Rojiblancos, Carlos Bacca mencapai puncak kariernya dengan sukses mempersembahkan dua gelar Liga Europa untuk Sevilla.
Akan tetapi, kebersamaannya bersama Sevilla hanya berlangsung selama tiga musim.
Ia kemudian memilih untuk menerima tawaran raksasa Liga Italia AC Milan pada 2015 lalu.
Baca Juga: Langgar Aturan COVID-19, Jose Mourinho Dapat Teguran dari Tottenham Hotspur
Berbeda saat masih membela Sevila, Carlos Bacca seperti kehilangan ketajaman saat membela I Rossonerri.
Pemain yang beroperasi sebagai striker itu hanya mampu mengoleksi 34 gol dan enam assists dari total 77 laga bersama AC Milan.
Kini, pemain bernama lengkap Carlos Arturo Bacca Ahumada tersebut lebih memilih fokus membela timnya saat ini, Villarreal.
Dia bahkan berjanju akan menampilkan permainan terbaik agar The Yellow Submarine bisa mencapai target yang dibebankan manajamen.
"Villarreal menjadi prioritas saya saat ini. Dedikasi sepenuhnya saya curahkan kepada mereka yang sudah memberikan saya kepercayaan,” ucap Bacca.
Baca Juga: Cerita Edgar Davids, Legenda Sepak Bola Belanda yang Identik dengan Kacamata Nyentrik
View this post on Instagram
Source | : | One Football |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |