Juara All England 2003 tersebut menuturkan bahwa sistem skor 11x5 bisa saja mendatangkan hal baik bagi tipe pemain Denmark, seperti halnya Viktor Axelsen.
Menurutnya, Viktor Axelsen memiliki gaya bermain yang langsung tancap gas di awal gim pertama.
Hal itu sedikit berbeda dengan pemain tunggal putra nomor satu dunia saat ini, Kento Momota yang sering 'lambat panas'.
Baca Juga: Petenis 15 Tahun Penakluk Venus Williams Ini Sempat Pupus Harapan karena Merasa Tak Normal
"Kalau sistem skor tersebut diterapkan, mungkin kita semua akan melihat beberapa kejutan besar. Meski Momota dominan dalam beberapa tahun terakhir, bisa saja kalah dari lawan yang peringkatnya lebih rendah," ucap Hafiz Hashim dilansir SportFEAT.com dari The Star.
"Akan menarik sekali kalau bisa lihat Axelsen menahan laju Momota dengan sistem skor seperti itu. Saya yakin Axelsen yang akan menang," ucapnya.
Dengan sistem skor 11x5, durasi setiap gim memang bisa terasa lebih cepat.
Para pemain pun dituntut untuk mampu langsung tampil mengeluarkan permainan mereka sejak gim pertama bergulir.
"Axelsen, seperti para pemain Denmark pada umumnya selalu tampil tancap gas di awal pertandingan. Sedangkan Momota lebih lambat startnya," kata Hafiz Hashim.
"Kita sudah lihat di beberapa turnamen ketika Momota bisa epic comeback ketika tertinggal sebelum jeda di interval poin 11. Tetapi dengan sistem skor 11x5 ini, mungkin saja hal itu tidak bisa terlihat lagi," tandasnya.
Source | : | the star |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |