Sedikit flashback, diketahui sebelum pertarungan dimulai, tim ofisial Foreman sempat berdoa bersungguh-sungguh di ruang ganti.
Mereka berharap Foreman tidak akan membunuh Ali dalam pertandingan tersebut, lantaran merasa Ali tidak sebanding dengan Foreman.
Maklum, Foreman dikenal sebagai petinju kelas berat yang memiliki kekuatan pukulan super dan bisa membrutal kita sudah naik ke atas ring tinju.
Baca Juga: Siap Lanjutkan Kompetisi, Begini Cara Vietnam Bisa Bebas Virus Corona
Terlebih, kala itu ia memegang k=rkeor kemenangan 44-0.
Jika disandingkan, kekuatan Foreman kala itu layaknya petinju era sekarang, Deontay Wilder
Namun siapa sangka, dugaan tim Foreman salah total.
Kala itu, Ali yang saat itu berstatus petinju nomor satu juara kelas berat dunia sukses mengalahkan Foreman,
Muhammad Ali menaklukkan Foreman dalam delapan ronde sebelum menang KO pada event bertajuk Rumble in the Jungle, di Kongo.
Muhammad Ali pensiun pada 1981. Ia menyudahi karier profesional tinjunya dengan catatan 56 kemenangan dan lima kalah.
Muhammad Ali meninggal dunia pada 2016 lalu akibat telah lama menderita penyakit Parkinson.
(*)
Source | : | Give Me Sport |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |