SportfEAT.COM - Dua wakil Indonesia, Jonatan Christie dan Ruselli Hartawan harus mengakui keunggulan lawan usai kalah di babak pertama Toyota Thailand Open 2021.
Jonatan Christie dan Ruselli Hartawan gagal melangkah lebih jauh dalam gelaran Toyota Thailand Open 2021.
Pada babak pertama, Rabu (20/1/2021), Jonatan dan Ruselli sama-sama menelan kekalahan dari lawan mereka.
Bermain di lapangan 2 Impact Arena, Bangkok, Jonatan kalah dari HS Prannoy asal India dalam pertarungan rubber game.
Tunggal putra Indonesia unggulan keenam itu kalah dengan skor 21-18, 16-21, 20-22.
Ada insiden saat Prannoy berusaha mengambil bola hasil smes Jonatan, ia mengalami dislokasi bahu kiri saat tangannya berusaha menjaga keseimbangan ketika melakukan diving.
Namun insiden ini tak membuat wakil India itu menyerah.
Sebaliknya, Jonatan yang sempat unggul 21-20 di gim ketiga justru berbalik melakukan kesalahan sendiri dan harus rela menelan kekalahan.
Sementara itu, Ruselli Hartawan juga harus menelan pil pahit.
Rekor kemenangannya atas Yeo Jia Min (Singapura) pada laga hari ini harus terputus.
Sebelumnya, Ruselli berhasil memenangi tiga pertemuannya dengan Yeo.
Namun kali ini Ruselli gagal meredam perlawanan Yeo dan kalah dalam 2 gim langsung dengan skor 20-22, 18-21.
Baca Juga: Hasil Toyota Thailand Open 2021 - Fajar/Rian Gagal Runtuhkan Tembok Pertahanan Wakil Inggris
Jalannya Pertandingan Jonatan vs Prannoy
Jonatan langsung mendominasi gim pertama, ia mampu tampil menekan dan berhasil melancarakan serangan.
Sebaliknya bagi Prannoy, ia belum bisa keluar dari tekanan dan kerap salah membuang bola serta melakukan unfirced error.
Jonatan unggul cepat hingga 7-2. Namun keunggulan jauh itu perlahan menipis saat Jonatan lebih banyak meladeni reli dari Prannoy.
Prannoy mencoba memperlambat tempo dan banyak memberikan umpan silang hingga berhasil mempertipis jarak sampai 9-10.
Jonatan berusaha kembali mengambil kendali permainan. Serangan lurusnya mulai berhasil menembus pertahanan Prannoy dan ia kembali bertambah unggul 14-10.
Jonatan banyak memberikan umpan netting tipis yang memaksa Prannoy mengangkat bola dan membuka pertahanan.
Jonatan terus unggul hingga 16-12. Namun sejak di poin ini Jonatan mulai sering melakukan kesalahan sendiri, beberapa pukulannya membentur net hingga ia nyaris terkejar 15-16.
Poin Jonatan sempat disamakan 17-17, namun di poin krusial ini Prannoy melakukan kesalahan sendiri dan berbuah poin bagi Jonatan. Jonatan menang 21-18 di gim pertama.
Memasuki gim kedua, Prannoy berbalik memegang kendali permainan.
Sementara Jonatan justru tampil tertekan dan tertinggal cepat hingga 3-8. Ia sempat hampir menyamakan kedudukan saat kedudukan 8-9.
Namun sejak itu performa Jonatan menurun, ia banyak melakukan kesalahan dan pengembalian bolanya mudah ditebak Prannoy. Jonatahn tertinggal 11-18.
Jonatan berhasil mempertipis jarak sampai 16-19, namun satu servis eror dan satu pengembalian yang membentur net membuat Jonatan kehilangah gim kedua, ia kalah 16-21.
Di gim ketiga, Jonatan langsung tancap gas, ia terus menekan Prannoy dan mampu unggul cepat 3-0 bahkan 7-4.
Sayangnya, ia mulai sering melakukan kesalahan sendiri dan kedudukan menjadi ketat bahkan Jonatan berbalik tertinggal 11-8.
Seusai break interval, Jonatan berusaha lebih berani. Ia tak henti memberikan smes dan pukulan silang ke arah Prannoy dan terus menekan sampai menyamakan kedudukan 11-11.
Sejak itu Jonatan mulai kembali menemukan ritme bermainnya, netting silangnya berulang kali membuat Prannoy memberikan pengembalian tanggung hingga Jonatan unggul 16-12.
Namun kedudukan kembali ketat saat Prannoy mendekat hingga memaksakan setting 20-20. Di sini Jonatan langsung mempercepat tempo permainan dan berhasil unggul 21-20.
Ada insiden saat Prannoy berusaha mengambil bola hasil smes Jonatan, ia mengalami dislokasi bahu kiri saat tangannya berrusaha menjaga keseimbangan ketika melakukan diving.
Kesempatan unggul match point tak bisa dimanfaatkan dengan baik oleh Jonatan, ia justru melakukan kesalahan sendiri dan kalah 20-22.
Source | : | SportFEAT.com |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |