Di tahun 2011, penampilan Lindaweni Fanetri dan Carolina Marin sedang baru-barunya di ajang turnamen BWF. Usia mereka saat itupun masih muda.
Kendati tidak melesat seperti karier Marin, Lindaweni Fanetri menjadi salah satu eks tunggal putri Indonesia yang paling sering diingat selain Maria Kristin Yulianti yang memenangkan medali perunggu Olimpiade Beijing 2008 serta legenda Susy Susanti yang meraih emas Olimpiade Barcelona 1992.
Pasalnya, prestasi terbesar Lindaweni adalah mampu memenangkan medali perunggu Kejuaraan Dunia 2015. Hingga saat ini, belum ada lagi tunggal putri Indonesia yang mampu menyamai prestasi Linda tersebut.
Keberhasilannya melesat ke semifinal Kejuaraan Dunia 2015 yang saat itu digelar di Jakarta pun sangat fenomenal.
Sebab, di hadapan publik Istora Senayan, Lindaweni mampu lolos dari kekalahan dan melakoni epic comeback saat tertinggal 14-20 hingga berbalik menang 22-20 atas ratu bulu tangkis dunia saat ini, Tai Tzu Ying.
Saat itu, Lindaweni menang atas Tai dengan skor 14-21, 22-20, 21-12.
Berkat kemenangan itu, Lindaweni sukes naik podium Kejuaraan Dunia 2015, berjajar dengan Carolina Marin (emas), Saina Nehwal (perak) dan Sung Ji-hyun (perunggu).
Source | : | BWF,SportFEAT.com |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |