SportFEAT.COM - Pemain ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan, menjadi sorotan media asing setelah berkomentar soal perubahan format skor baru.
Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) mengajukan proposal pergantian format skor kepada Federasi Badminton Dunia (BWF).
Dalam kesempatan ini, tim Indonesia meminta BWF mengubah format skor 3×21 menjadi 5×11.
Sistem pergantian skor menjadi 5×11 ternyata juga didukung oleh Federasi Badminton Maladewa dan induk bulu tangkis Benua Kuning, Badminton Asia.
Baca Juga: Bak Seorang Selebritis, Begini Janji Lee Zii Jia untuk Penggemar Bulu Tangkis Malaysia
Wacana pergantian skor sebenarnya sudah lama dicetuskan oleh BWF tepatnya pada 2018 lalu.
Namun saat itu, banyak pihak yang menolak rencana tersebut termasuk Indonesia.
Indonesia menolak karena pada saat itu BWF dinilai terlalu cepat dan faktor persiapan yang mepet.
Dua tahun berselang, Indonesia melalui PBSI justru kembali menggulirkan wacana tersebut untuk dibawa ke rapat tahunan yang rencananya dilaksanakan Mei.
Pemain ganda putra Indonesia Hendra Setiawan, menjadi salah satu pihak yang mendukung sistem perubahan skor 5×11.
Tandem Mohammad Ahsan itu menilai format skor anyar justru menguntungkan pemain berumur seperti dirinya.
Baca Juga: Perubahan Format Skor Jadi 5X11 Bikin Lee Zii Jia Lebih Garang
"Saya secara pribadi sih setuju saja dengan perubahan skor," kata Hendrawan, seperti dikutip SportFeat com dari Badminton Indonesia.
"Kalau sampai diterapkan ini sangat positif karena pertandingan tidak akan terlalu lama dan stamina juga bisa dihemat,” lanjutnya.
Komentar Hendra Setiawan terkait format perubahan skor anyar tersebut ternyata mendapat sorotan dari media asing.
Salah satu media yang berbasis di India, 360badminton.com, menuliskan bahwa pemain berusia 36 tahun itu mendukung penuh format skor 5×11.
"Hendra Setiawan mendukung perolehan 11 poin, 5 gim baru yang diajukan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI)," tulis 360badminton.com.
Meski begitu, format baru yang diajukan PBSI mempunyai kesulitan yakni pemain dipaksa fokus sejak awal pertandingan.
"Tantangannya akan berada pada fokus (mental), yang akan dibutuhkan dari awal (pertandingan), tidak bisa menjadi awal yang lambat," ungkap Hendra.
Source | : | SportFEAT.com,360badminton.com |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |