SportFEAT.com – Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dkk mendapat strategi khusus dari PBSI untuk menyambut format skor baru.
Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) akan mengajukan usulan perubahan format skor lawas dari 3X21 menjadi 5X11.
Usulan tersebut nantinya dibahas pada Rapat Umum Tahunan BWF pada (22/5/2021) di Kuala Lumpur, Malaysia.
Rancangan PBSI ini menarik perhatian para pemain, legenda bulu tangkis, federasi dan media asing yang ikut menyoroti perubahan format skor ini.
Baca Juga: Fajar Alfian Dapat Kado Dadakan dari Turnamen Chinese Taipei Masters 2016, Kenapa Nih?
Banyak pro dan kontra yang akan terjadi mengingat format skor 3X21 sudah digunakan sejak 2006 silam.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky menjadi salah satu yang ikut membuka suara dalam rancangan perubahan format skor 5X11.
Menurutnya, format baru ini akan menguntungkan bagi Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dkk.
"Untuk perubahan skor ini, saya rasa pemain kita tidak akan terlalu kaget karena dalam latihan sudah ada program seperti itu. Main dengan poin-poin kecil," ucap Rionny dilansir SportFEAT.com dari Badminton Indonesia.
"Untuk pemain mereka lebih suka karena dari segi teknik, kecepatan, dan skill lebih luwes. Kami menyambut baik dan gembira bila nanti memang jadi diterapkan."
Baca Juga: Terkuak! Ternyata Ini Alasan PBSI Batalkan Indonesia Masters 2021
Dengan format skor baru tentunya para pemain membutuhkan waktu untuk beradaptasi.
PBSI mengaku sudah mempersiapkan menu latihan yang baru untuk menyambut format skor 5X11.
"Untuk perubahan latihan, kami sudah mulai dari sekarang, menyesuaikan permainan dengan poin-poin kecil.”
Baca Juga: PBSI Usul Perubahan Sistem Skor Jadi 5x11 ke BWF, Untung atau Rugi?
“Poin 11 atau poin tujuh. Latihan fokus dan konsentrasi utamanya.
“Tidak mudah memang karena berdasarkan yang saya lihat, khususnya pemain tunggal, kalau sudah menang dua gim lalu lawan mengambil gim ketiga, tekanan suka berbalik. Akhirnya kalah 3-2," jelas Rionny.
Selain itu, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dkk akan mendapatkan latihan khusus lainnya.
"Nanti tambahan dan pengembangan ada di teknik servis dulu.”
“Karena kalau kita salah saja servis, difault misalnya, itu sudah membuang poin dan merugikan.
“Untuk program lain, saya dan tim pelatih masih menyusun dan mempelajari," tambah Rionny.
Sempat banyak yang meragukan sistem 5X11 akan mengurangi keseruan pertandingan karena sulit untuk terjadi epic comeback dengan meraih poin beruntun.
Namun pertandingan akan lebih seru karena para pemain dituntut fokus sejak awal dan harus meminimalisir kesalahan.
Selain itu, pemain gaek seperti Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan tentunya mendapat keuntungan karena tidak perlu menghabiskan stamina yang ekstra.
View this post on Instagram
Source | : | Badminton Indonesia |
Penulis | : | Bagas Dadiraka |
Editor | : | Nestri Yuniardi |