"Sangat sulit untuk menjelaskan hubungan saya dengan Yamaha dalam beberapa kata,” tulis Rossi dilansir SportFEAT.com dari Speedweek.
“Banyak yang telah berubah sejak saya tiba pada 2004, terutama M1 saya telah berubah."
Baca Juga: Meredup di Petronas Yamaha SRT, Nasib Valentino Rossi Mirip dengan Jorge Lorenzo
“Saat itu, M1 adalah motor level menengah yang buruk. Sebagian besar pembalap memberinya tempat yang luas. Saya membantunya dalam melakukan lompatan sehingga dia telah tumbuh lebih baik dan dewasa."
"Anda dapat melihatnya tersenyum di dalam garasi. Dia dijaga dan dikagumi. Dia dianggap sebagai tolok ukur di kelas ini. Sekarang saatnya mencari tantangan baru. Pekerjaan saya di Yamaha sudah selesai."
"Sayangnya, kisah cinta yang paling indah pun berakhir. Tetapi, kenangan tak terlupakan tetap ada yang tidak bisa diambil siapa pun dari kami. Misalnya di Welkom-GP 2004, saat saya dan M1 bertukar ciuman pertama," tutup Rossi.
Baca Juga: Strategi Unik Joan Mir, Ganti Tangki Demi Saingi Marquez di MotoGP Portugal 2021
Rossi pertama kali menang mengendarai Yamaha M1 pada tahun 2004 di Afrika Selatan.
The Doctor bahkan mampu melawan paket favorit Honda yang menggunakan teknologi roket lima silinder 990cc mereka.
Rossi juga menjadi pembalap Yamaha pertama yang meraih gelar juara dunia di kelas premier semenjak Wayne Rainey meraihnya pada (1990 hingga 1992), itu adalah kenangan tak terlupakan yang disebut The Doctor.
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Bagas Dadiraka |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |