Mantan rekan setim Valentino Rossi itu melanjutkan bahwa dirinya bakal mengikuti instingnya terkait karier masa depannya.
"Saya ingin membuat keputusan tepat, mengikuti jalur yang terbaik dengan saya, karena pada akhirnya, saya harus banyak beradaptasi selama bertahun-tahun," ucap Vinales.
"Terutama pada gaya balapan dan mencoba memilih opsi yang paling cocok agar bisa berduel demi titel," tandasnya.
Baca Juga: Johann Zarco Tikung Duo Ducati, Francesco Bagnaia Mulai Sengit
Nah, yang menjadi masalah adalah pernyataan tersebut diplintir oleh media untuk memantik konflik Vinales dengan Yamaha.
Tak ingin konflik membesar, pembalap berjuluk Top Gun tersebut akhirnya angkat suara melalui Instagram pribadinya.
Menurut Maverick Vinales, komentar itu membahas tentang 2012 atau saat dirinya tampil Moto3 bukannya situasi sekarang.
"Saya bicara tentang 2012, ketika saya meninggalkan tim (Avintia di Moto3), tiga lomba sebelum akhir musim dan mungkin saya terlalu cepat promosi ke MotoGP (pada 2015),” tulis Vinales.
Bapak satu anak itu lantas mengritisi para jurnalis yang mengolah komentarnya sehingga memantik kontroversi.
Source | : | DAZN,Motorsport |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |