"Gregoria memiliki bakat langka sebagai strokeplayer, tapi hasilnya memang belum mencerminkan bakatnya," tulis BWF dalam laman resminya.
"Dia telah berjuang untuk naik ke papan atas setelah kesuksesan awalnya yang spektakuler.
"Tapi karena dia baru berusia 21 tahun, waktu masih ada di pihaknya,” tambah pernyataan tersebut.
Baca Juga: Gregoria Sadar Dirundung Masalah Monoton: Dari Dulu Begitu-begitu Saja
Di sisi lain, Gregoria Mariska Tunjung tengah disibukkan dengan persiapan ketat sebelum terbang ke Jepang.
"Persiapan dua minggu terakhir ini, dari pelatih saya diberi latihan ekstra, seperti penambahan latihan besi dan peningkatan fisik, juga termasuk latihan di dalam lapangannya. Intens banget programnya," ucap Gregoria.
Selain mengasah fisik dan strategi, pemain jebolan Mutiara Cardinal tersebut fokus membenahi faktor non-teknis.
Untuk hal ini, Gregoria Mariska Tunjung sampai berkonsultasi dengan psikolog olahraga.
"Selain itu, di sisi nonteknis mulai tahun ini saya mencoba untuk konsultasi ke psikolog karena masalahnya kan mindset saya sudah lumayan lama kalau bisa dibilang seperti ini. Dari 2019 masih begitu-begitu saja masalahnya," ujar Jorji.
Source | : | Badminton Indonesia,BWF Badminton |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |