"Bukan hasil seperti itu yang saya harapkan, ini adalah kekecewaan," ungkapnya.
Baca Juga: Tudingan Persaingan Tak Sehat Mencuat, Perseteruan KTM dan Ducati Makin Panas
Mir terang-terangan mengaku bahwa peforma GSX-RR motor Suzuki tidak bisa dijadikan andalan untuk menembus persaingan MotoGP.
Ibaratnya, bagi Mir, motor Suzuki sudah banyak ketinggalan.
Salah satu contohnya adalah tentang perangkat rear height device yang baru dipasang pada pertengahan musim.
Baca Juga: Usai Hukum Pemain Sendiri, BAM Bersiap Depak 2 Pelatih Asal Indonesia
Mir pun mengisyaratkan bahwa ia bisa saja membelot ke tim lain andai Suzuki tidak segera berbenah.
"Saya tidak bisa menilai karena saya hanya bisa mengendarai Suzuki," kata Mir.
"Tapi kalau boleh memilih, saya mau memiliki kekuatan Ducati, kelincahan Honda, grip Yamaha dan konsistensi Suzuki itu sendiri," kata Mir.
Baca Juga: Tanda-tanda Pengganti Davide Brivio Belum Tercium, Suzuki Ecstar Alami Krisis Internal?
Mendengar cara Mir menyinggung ketangguhan motor lain, termasuk Honda, rumor yang sedang ramai dibahas pun kian mencuat.
Sebagai informasi, kontrak Joan Mir dengan Suzuki Ecstar akan habis pada akhir MotoGP 2022.
Kabarnya, Mir belum menandatangani perpanjangan kontrak dengan pabrikan Hamamatsu.
Baca Juga: Sosok Ini Ngarep Honda Rekrut Sang Juara Dunia MotoGP 2020, Jadi Tandem Marc Marquez?
Mir pun dirumorkan sedangan diincar oleh Repsol Honda, yang sedang berjuang untuk mencari pembalap muda dan haus gelar juara dunia.
Mulanya Repsol Honda dikaitkan dengan Fabio Quartararo yang kontraknya juga akan habis di akhir musim ini dengan Yamaha.
Namun menurut kondisi pasar pembalap, Repsol Honda diyakini lebih realistis jika menggaet Joan Mir karena membawa Quartararo dari Yamaha akan lebih sulit.
Source | : | Motorsport Total,Paddock GP |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |