Jelas ini akan jadi ancaman nyata bagi Quartararo dengan M1 Yamaha yang masih pakai mesin inline 4 silinder.
Mantan manajer tim Avintia Ducati, Ruben Xaus juga seakan memaklumi keluhan yang dirasakan Quartararo.
Ruben Xaus mengatakan bahwa Yamaha telah mengalami ketertinggalan dan segi evolusi motor.
Saat ini tinggal Yamaha dan Suzuki yang memakai mesin inline 4 silinder.
Baca Juga: Diperkuat Marcus/Kevin dan Ahsan/Hendra, Ini Daftar Skuad Indonesia untuk Korea Open 2022
Sedangkan pabrikan lain, termasuk Repsol Honda sudah beralih ke V4.
"Fabio Quartararo tahu dia memiliki banyak pesaing," kata Ruben Xaus dikutip Sportfeat dari Paddock GP.
"Melihat kemajuan Ducati dan pabrikan lain, ada cukup banyak saingan, setidaknya selusin."
"Ketika Anda memiliki banyak lawan yang tidak akan memiliki kekurangan dan mereka semua melawan Anda, risikonya sangat tinggi."
Baca Juga: Comeback Bareng Tim Bulu Tangkis India, Pelatih Asal Malaysia Ini Dapat Misi Baru
"Oleh karena itu permintaannya ke Yamaha bisa dimaklumi, sebab dia tidak memiliki satu atau dua saingan."
"Saat ini, Yamaha dan Suzuki adalah yang paling lambat dalam hal evolusi sepeda motor. Keluhan Fabio lahir dari sudut pandang ini," kata Xaus.
Dalam kesempatan berbeda, pembalap Suzuki Joan Mir juga mengeluhkan hal yang sama seperti Fabio kepada Yamaha.
Joan Mir bahkan mungkin lebih apes.
Ia gagal mempertahankan gealr juara pada tahun lalu setelah sulit meraih podium.
Performa GSX-RR Suzuki juga terus dianggapnya belum mengalami kemajuan.
Bahkan dalam beberapa perangkat tertentu, Suzuki tertinggal.
Source | : | Paddock GP |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |