Padahal Ducati sangat dikenal andal di trek lurus.
"Saya selalu kurang akselerasi dan kecepatan dalam trek lurus dibandingkan dengan pembalap Ducati lainnya," keluh Luca Marini dikutip Sportfeat dari Paddock GP.
Kesulitan yang dialami Marini seolah mengingatkan kembali memori pahit sang kakak, Valentino Rossi saat berseragam Ducati.
Baca Juga: Johann Zarco Sebut Ducati Gila: Motor Kompetitif tapi Sulit Dikendalikan
Pada musim 2011-2012, The Doctor juga belum mampu menguasai laju Desmosedici GP dan sama sekali belum pernah juara di tim Merah Borgo Panigale.
"Kami perlu menganalisis dan memahami dengan tepat apa alasannya," kata Marini.
"Itu adalah masalah utama saya, dan sisanya hanyalah konsekuensi (akibat kesulitan itu)," ujar dia.
Pada MotoGP Americas 2022 yang berlangsung pekan lalu, Luca Marini harus puas finis di posisi ke-17.
Gap waktunya cukup jauh, mencpaai 29,6 detik dari sang juara, Enea Bastinini (Gresini) yang justru memakai mesin lawas Desmosedici GP21.
Baca Juga: Mantan Manajer Valentino Rossi Sebut Enea Bastianini Adalah Perpaduan dari 3 Pembalap Top MotoGP
"Di balapan saat itu, di pergumulan lap pertama, saya memotong sektor antara tikungan 2 dan 3," jelasnya.
"Saya melambat agar tidak terkena penalti tapi kemudian saya tidak bisa kembali dari grup. Sayang sekali," katanya.
"Sekarang saya tidak sabar untuk kembali bekerja di Eropa,” tutupnya bersiap menuju MotoGP Portugal 2022 pekan depan.
Source | : | Paddock-GP.com |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |