SporFEAT.com - Tunggal putri non unggulan asal China, Wang Zhi yi merebut medali emas Kejuaraan Asia 2022 usai taklukan unggulan teratas Akane Yamaguchi lewat laga epic 78 menit.
Kejuaraan Asia 2022 mulai menggelar partai puncaknya pada hari ini, Minggu (1/5/2022).
Di partai final sektor tunggal putri, Wang Zhi Yi berhasil menang atas juara bertahan Kejuaraan Asia 2019, Akane Yamaguchi asal Jepang.
Bermain di Muntinlupa, Sports Complex, Manilla, Filipina Wang Zhi Yi menakullukan Akane Yamaguchi lewat drama epic 78 menit dalam 3 gim.
Wang Zhi Yi menang dengan skor 15-21, 21-13, 19-21.
Pertandingan tersebut sangat penuh drama, sebab Wang Zhi Yi sejatinya unggul jauh 15-6 di gim penentuan.
Tetapi Akane Yamaguchi tidak menyerah dan justru berhasil menyamakan kedudukan sampai 19-19 sebelum dewi fortuna lebih memihak pada wakil China.
Partai final Kejuaraan Asia 2022 menjadi pertemuaan kedua bagi Akane dan Wang Zhi.
Pertemuan pertama mereka terjadi saat bertanding di Indonesia Masters 2020 yang saat itu di menangkan Wang Zhi.
Dengan hasil ini Wang Zhi mampu menambah skor head to head mereka menjadi 2-0
Di awal-awal gim pertama, Akane Yamaguchi sering memperagakan netting-netting menyilang.
Sempat keteteran, untungnya Wang Zhi mampu mengatasi pola permainan yang diterapkan Akane.
Smash menyilang Wang Zhi ke daerah kanan pertahanan Akane mampu menyamakan skor menjadi 6-6.
Tunggal putri terbaik Jepang mampu menutup interval gim pertama dengan skor 11-8.
Seusai interval, Wang Zhi yang menerima arahan dair pelatihnya sempat mampu menyamakan kedudukannya menjadi 13-13.
Namun permainan bola-bola depan yang kembali diperagakan Akane mampu kembali memperjauh skor menjadi 18-14.
Gim pertama berhasil diamankan Akane dengan skor 21-15.
Memulai gim kedua, Wang Zhi yang tak mau melepaskan partai finalnya begitu saja sempat unggul cepat dari Akane dengan skor 0-2.
Tunggal putri asal China itu terus menjaga jarak keunggulan skornya menjadi 4-7.
Akane sempat hampir mengejar ketertinggalan, Sayangnya Wang Zhang Yi mampu menutup interval gim kedua dengan skor 8-11.
Smash lurus dari Wang Zhi mampu menambah skornya menjadi 11-14.
Pertandingan final siang tadi sempat diwarnai jeda akibat lutut kiri Akane mengalami pendarahan usai berusaha menahan bola dari Wang Zhi.
Di gim kedua, Wang Zhi tampil lebih percaya diri dan sempat unggul 9 angka dari Akane.
Wang Zhi mampu memaksa Akane untuk bermain di gim ketiga usai berhasil memenangkan gim kedua dengan skor 13-21.
Kejar mengejar angka kembali ditunjukan oleh kedua tunggal putri yang bertanding.
Permainan yang lebih taktis dari Wang Zhi dari pada gim-gim sebelumnya mampu membawa keunggulan menjadi 3-7.
Wang Zhi Yi mampu unggul 5-11 dan berhasil menutup interval gim ketiga.
Usai interval Wang Zhi tak mengendurkan serangannya.
Tunggal putri China berusia 22 tahun itu mampu unggul 10 angka.
Meski tertinnggal jauh, Akane sempat menjaga asanya usai meraih 4 poin berturut-turut dari kesalahan yang dilakukan Wang Zhi.
Di poin-poin krusial, Wang Zhi malah terlihat tak mampu mengontrol kondisi lapangannya.
Pengembalian-pengembalian yang melebar membuat Akane kembali mendekatkan diri menjadi 16-18.
Bahkan Akane mampu menyamakan skor menjadi 19-19.
Sayangnya bola yang tak mampu melewati net dari Akane mampu menambah keunggulan Wang Zhi menjadi 19-21.
Source | : | SportFEAT.com |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Nestri Yuniardi |