Usai memutuskan pensiun, Taufik mendirikan sebuah training center bernaman Taufik Hidayat Arena (THA) di Ciracas, Jakarta.
Meski memiliki training center, legenda bulu tangkis Indonesia itu mengaku tak tertarik menjadi seorang pelatih.
Hal tersebut terungkap saat dirinya menjadi tamu dalam Podcast "The Badminton Experience" yang dipandu Anders Antonsen dan Hans-Kristian Solberg Vittinghus.
Menurut Taufik, menjadi seorang pelatih tidak mudah.
"Itu tidak mudah karena semua orang tidak pernah tau bagaimana menjadi seorang pelatih, seperti Rexy (Mainaky) atau yang lainnya," kata Taufik.
"Saya katakan tidak mudah, karena Anda harus belajar, harus sekolah dan kemudian kembali menjadi pelatih.
"Setiap orang memiliki jalan berbeda dan pikiran yang berbeda dan untukku, saya hanya pemain bukan pelatih.
"Saya hanya mantan pemain pemain dan telah menghabiskan 25 tahun (pengabdian) mungkin untuk badminton dan kemudian kembali sebagai pelatih dan kembali ke lapangan lagi."
"Itu tidak berlaku untuk sebagian orang termasuk saya. Ini tidak mudah seperti yang dikatakan orang setelah pensiun dan kembali bertarung sebagai pelatih."
Taufik kemudian menceritakan bahwa dirinya bukanlah pelatih yang bagus seperti mantan gurunya Mulyo Handoyo dan Herry Iman Pierngadi.
Baca Juga: Gara-gara 2 Pembalap Ini, Fabio Quartararo Makin Dominan di Separuh Musim MotoGP 2022
Jebolan SGS PLN itu menilai bahwa Mulyo dan Herry adalah pemain yang biasa saja saat aktif, namun tidak saat menjadi pelatih.
"Seperti pelatih saya sebelumnya (Mulyo Handoyo), dia bukanlah pemain yang bagus, tetapi bagus sebagai pelatih," ujar Taufik lagi.
"Juga pelatih ganda putra sekarang Herry IP. Dia bukan pemain yang bagus," timpal dia.
Disinggung soal Taufik Hidayat Arena yang didirikannya, pemain kelahiran Bandung itu tak turun langsung sebagai pelatih.
Ia lebih memercayakan Mulyo Handoyo sebagai pelatih di training center miliknya.
"Saya tidak melatih karena kursi itu sekarang ditempati oleh Mulyo. Pelatih saya di sana."
Source | : | Youtube |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |