Runner-up MotoGP 2021 itu pun mengakui hal itu.
Ditambah lagi persaingan jalannya balapan dirasa anak didik Valentino Rossi itu sudah langsung tersaji sejak para pembalap keluar dari garis start.
Peta persaingan tersebutlah yang belum mampu diikuti Francesco Bagnaia hingga jelang MotoGP Belanda 2022.
“Sampai sekira satu setengah tahun lalu, jika mampu cepat dan mempertahankan limit dalam 80% dari jarak balapan, kans Anda untuk menang masih tetap besar. Namun, hal itu tidak berlaku saat ini,” kata Bagnaia dikutip Sportfeat dari Motorsport.com.
Baca Juga: Bursa Transfer MotoGP - Datangkan Alex Rins, LCR Honda Depak Adik Marc Marquez?
“Kini, limit harus segera didapat begitu balapan dimulai. Setiap pembalap sudah tahu harus membuka habis gas sejak awal lomba."
"Jadi, mungkin perlu mengubah gaya balap sedikit. Di sinilah mungkin masalah saya. Saya tidak cepat beradaptasi."
“Pada awal musim, saya mampu menjadi salah satu yang tercepat. Di Sachsenring pun, saya membuktikan masih yang tercepat. Namun saya gagal untuk menjadi yang terkuat. Dua hal itu sangatlah berbeda,” kata Bagnaia.
Baca Juga: MotoGP Belanda 2022 - Francesco Bagnaia Jauh Lebih Pede Gara-gara Punya Memori Indah di Assen
“(Fabio) Quartararo membuktikan dirinya pembalap terkuat di grid MotoGP saat ini, lebih daripada tahun lalu. Memang penting untuk lebih cepat, tetapi saya masih harus bisa membuktikan diri untuk lebih kuat. Itulah yang menjadi problem terberat saya saat ini.
Kini pembalap asal Italia itu masih bercokol di posisi keenam klasemen dengan dua kali hasil podium kemenangan.
Kansnya untuk meraih gelar juara dunia di MotoGP 2022 pun makin sempit.
Baca Juga: Fabio Quartararo Bersinar di MotoGP 2022 Gara-gara Marc Marquez, Kok Bisa?
Apalagi Fabio Quartararo yang kini makin kokoh di puncak konsisten di jalur kemenangan.
Meski kini berjarak 91 poin, Bagnaia sesumbar masih akan terus mengejar ketertinggalan itu.
Apalagi Ducati masih mendukungnya secara penuh.
“Kejuaraan masih panjang. Tetapi, saya melihat memang akan sangat berat untuk bisa berada di depan Quartararo," kata pembalap 25 tahun itu lagi.
Baca Juga: Fabio Quartararo Bersinar di MotoGP 2022 Gara-gara Marc Marquez, Kok Bisa?
"Namun, saya akan tetap memberikan yang terbaik untuk kemudian melihat di mana posisi kami.
“Saya rasa, perlu ada keselarasan antara mentalitas dan top performa yang stabil untuk menyiasati sisa musim. Inilah satu-satunya cara untuk menciptakan langkah konstan dan stabil,” pungkasnya.
Source | : | Motorsport.com |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |