"Misalnya, jika Anda membandingkan sepeda saya dengan Pecco (Francesco) Bagnaia, itu sangat berbeda."
Baca Juga: Hasil Malaysia Masters 2022 - Dua Kali Comeback Atasi Wakil Taiwan, Putri KW Lolos ke Babak Utama
"Jika Anda membandingkan GP22 saya dengan Jack Miller, itu benar-benar berbeda. Hal yang sama berlaku untuk Johann Zarco."
"Setiap orang memiliki sepeda mereka sendiri dan semua pembalap (Ducati) cepat. Karena pada akhirnya, kami hampir semua (kompetitif) di setiap trek."
"Kami adalah delapan pembalap Ducati dan terkadang lima dari kami berada di 8 besar atau enam dari kami di 10 besar. Itu hal yang luar biasa tentang Ducati."
"Di sisi lain, di sepeda motor lain, tampaknya itu tidak hanya berfungsi di satu arah," Luca Marini menambahkan lagi.
Baca Juga: Daftar Unggulan Malaysia Masters 2022 - Indonesia Hanya Punya 4 Wakil
"Yamaha bekerja sangat baik dengan Fabio Quartararo sementara Dovi (panggilan akrab Andrea Dovizioso), Darryn Binder dan Franco Morbidelli banyak berjuang."
"Mungkin karena mereka hanya fokus mengembangkan Fabio, seperti Honda dulu yang motornya hanya bisa dipakai Marc Marquez, atau Ducati bersama Stoner,” tutur Luca Marini.
Di sisi lain, pengembangan yang satu arah dianggap Luca Marini bisa menghantarkan pembalap lebih dekat menuju title juara dunia.
"Mungkin memiliki sepeda yang fantastis untuk semua orang adalah keputusan yang tepat, tetapi mungkin tidak. Karena jika Anda memiliki sepeda motor yang cocok untuk pengendara terbaik Anda, dia bisa memenangkan banyak balapan dengannya," ucap Marini.
Baca Juga: Update Ranking BWF - Fajar/Rian Kembali Sambangi 5 Besar, Apriyani/Fadia Melesat 54 Setrip
"Mungkin lebih sulit (untuk meraih gelar) dengan mesin yang cocok untuk semua orang, Saya tidak tahu," Marini berpendat.
Namun yang jelas, dengan kebijakan Ducati ini, semua pembalapnya memiliki peluang dan tinggal bagaimana kemampuan seorang pembalap untuk memaksimalkan potensi motornya.
"Ini fantastis bagi kami karena Ducati sekarang adalah motor yang sangat sederhana dengan banyak aspek positif."
"Kami harus menggunakan kekuatan dan saya pikir itu juga bisa menjadi motor terbaik untuk masa depan,” pungkas pembalap 24 tahun itu.
Source | : | Paddock-GP.com |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Nestri Y |