SportFEAT.com - Legenda MotoGP, Dani Pedrosa turut mengomentari situasi mantan timnya, Honda yang dinilai mengembangkan motor ke arah yang salah.
Meski tak mempersembahkan satu pun gelar juara dunia, Dani Pedrosa tetap menjadi sosok penting.
Pasalnya ia disebut-sebut menjadi otak pengembangan RC213V milik Honda.
Hal itu juga sempat ditekankan oleh Mike Leitner yang merupakan kepala kru Dani Pedrosa.
Dani Pedrosa sendiri berpisah dengan Honda sejak musim 2018.
Sejak saat itu, pabrikan asal Jepang itu dinilai mengembangkan motor mereka ke arah yang salah.
Meski sempat meraih kesuksesan dengan meraih gelar pembalap bersama Marc Marquez 2019, musim berikutnya menjadi sebuah kegagalan bagi Honda.
Pada musim 2020 hingga 2023, atau tiga musim terakhir, Honda selalu berada di urutan paling buncit di daftar klasemen antar pabrikan.
"Saya tidak ada di sana (Honda)," buka Pedrosa dikutip Sportfeat dari Speedweek.
"Saya tidak bisa menilai apa yang telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir."
"Saya tidak memiliki informasi tentang apa yang telah terjadi."
Baca Juga: Ini yang Ditakutkan Fabio Quartararo Jika Sekali Cedera di MotoGP 2023, Akibatnya Bisa Fatal
"Saya tidak tahu."
"Itulah sebabnya saya tidak bisa menceritakan apa pun tentang hal itu."
"Saya kadang-kadang bertemu Stefan Bradl (test rider Honda) pada saat tes."
"Dia adalah pria yang baik, kami kadang-kadang berbicara."
"Tetapi saya menghindari pertanyaan tentang situasi dengan para pesaing," tukasnya.
Sebagai informasi, MotoGP 2022 sendiri menjadi salah satu musim terburuk bagi Honda.
Baca Juga: Marc Marquez Sebut Hubungan dengan Valentino Rossi Tak Akan Pernah Membaik Selamanya
Hal itu bisa dilihat dari catatan di mana Honda menjadi satu-satunya pabrikan yang pembalapnya tak satu pun meraih kemenangan pada MotoGP 2022.
Torehan terbaik para pembalap Honda hanyalah posisi kedua Marc Marquez di MotoGP Australia 2022 dan podium ketiga yang diraih oleh Pol Espargaro di MotoGP Qatar 2022.
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Matius Nico Henrikus |