Seperti diketahui, tahun ini Ducati berhasil menjadi juara dunia pembalap, tim dan konstruktor di dua ajang balap motor bergengsi itu.
Alih-alih terbawa suasana euforia kesukesan Si Merah Borgo Panigale, pria yang tak henti-hetinya menciptakan inovasi pada motor Desmosedici dan Panigale V4 itu tetap membumi.
"Itu adalah mimpi yang indah dan menarik, saya berharap untuk bisa mewujudkannya," kata Gigi Dall'Igna dikutip Sportfeat dari Paddock GP.
"Jelas itu bukan hal mudah karena masih ada beberapa hal teknis yang harus diselesaikan untuk serius terjun ke ajang tersebut dengan baik. Tapi kalau ditanya apakah mau, ya saya mau, saya ingin membangun tim impian untuk ajang Suzuka."
"Namun saya tidak berpikir untuk memulainya di tahun 2023 atau 2024, karena ini adalah hal-hal yang membutuhkan waktu untuk dikelola dengan baik."
"Tidak masuk akal untuk berpartisipasi dalam perlombaan seperti ini jika tidak ada kemungkinan untuk melakukannya dengan baik," kata Dall'Igna lagi.
Baca Juga: Francesco Bagnaia Merasa Diremehkan Marc Marquez, Telinganya Panas
Sikap Gigi Dall'Igna yang cenderung terus merendah dan bersabar memang kontras dengan bos-bos Ducati lainnya yang biasanya cukup gemar berkonfrontasi.
Dall'Igna bahkan menanggapi sejumlah kabar buruk yang menghantam Ducati dengan cukup santai. Misalnya perihal sistem front height device yang dilarang pada MotoGP 2023.
Padahal perangkat yang bertujuan meringankan gravitasi demi mempermudah motor melintasi tikungan itu baru saja diuji coba pada awal musim 2022.
Namun hampir semua pabrikan lain menentangnya hingga akhirnya Dorna pun melarang.
"Itu bagian dari permainan mereka (para kompetitor). Dulu ketika saya harus mengejar ketertinggalan (dari tim lain), saya dengan jujur berpikir dan bertindak dengan berbeda, saya tidak pernah meminta seseorang untuk dihukum atau inovasi teknis dilarang."
"Ternyata dunia ini sudah sangat berbeda ya," katanya lagi.
Source | : | GPOne Italia |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |