SportFEAT.com - Manajer Ducati, Gigi Dall'Igna mengaku sudah menutup pintu untuk tawaran yang masuk dari tim lain dan ingin pensiun di Ducati.
Gigi Dall'Igna menjadi salah satu sosok penting kesuksesan Ducati pada beberapa musim terakhir.
Kedatangannya pada tahun 2013 membawa banyak dampak dalam perkembangan motor Ducati, bahkan budaya dalam kejuaraan MotoGP.
Yang paling terasa hingga saat ini ialah tambahan penggunaan fairing atau sayap pada motor.
Kesabaran pria berusia 54 tahun itu akhirnya membuahkan hasil.
Di musim MotoGP 2022 ia mampu membawa Ducati mempertahankan gelar tim dan konstruktor terbaik.
Bahkan di tahun ini, berkat tangan dinginnya Ducati juga mampu mengakhiri puasa gelar pembalap sejak 2007.
Kebersamaan selama sembilan tahun bersama Ducati membuatnya menutup hati menerima tawaran untuk pindah.
"Jika saya meninggalkan Ducati, itu berarti saya akan pensiun," kata Dall'Igna dikutip Sportfeat dari Speedweek.com.
"Jadi jika Anda tidak melihat saya lagi di sini, itu karena saya menghabiskan waktu dengan berjalan kaki atau bermain ski di pegunungan."
Baca Juga: Di Mata Rival Valentino Rossi, Marc Marquez Menjadi Pembalap Terbaik Sepanjang Sejarah
"Bercanda, tujuan utama dan alasan saya bergabung dengan Ducati adalah satu-satunya gelar yang saya lewatkan dari CV saya."
"Saya pikir Ducati adalah satu-satunya tempat di Italia yang bisa saya dapatkan."
Gigi Dall'Igna sebenarnya berharap gelar yang diraih Ducati datang lebih cepat.
Sayangnya, sejak kedatangannya di Ducati, kejuaraan MotoGP masih didominsi oleh pabrikan asal Jepang.
Bahkan pada periode 2013 hingga 2019, Marc Marquez bersama Honda keluar sebagai juara dunia sebanyak enam kali.
"Sejujurnya, dalam perhitungan saya, saya telah merencanakan untuk memenangkan gelar lebih awal," sambungnya.
Baca Juga: Enea Bastianini Sudah Siap Jika Banyak Cek-cok dengan Francesco Bagnaia di MotoGP 2023
"Tapi MotoGP adalah kelas yang sulit."
"Dengan ketekunan yang besar, akhirnya kami berhasil mewujudkan mimpi ini."
"Yang lebih penting adalah apa yang akan terjadi di masa depa," tukasnya.
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Matius Nico Henrikus |