Honda musim lalu justru mengukir rekor buruk yang akan menjadi sejarah kelam mereka setelah terdampar di dasar klasemen akhir MotoGP 2022.
Sementara Yamaha juga harus berjuang mati-matian hanya mengandalkan Fabio Quartararo. Sedangkan Suzuki malah lebih miris.
Pabrikan Hamamatsu itu malah sudah menyerah dan mundur dari MotoGP per musim ini.
Dari fenomena di atas, Gigi Dall'Igna selaku General Manager Ducati, menanggapi dengan cukup santai.
Ini adalah bagian dari kehidupan balapan, roda selalu berputar dan sekarang giliran Honda yang terpuruk.
"Ketika Anda mendapatkan hasil yang bagus, wajar saja jika perkembangan anda jadi lebih lambat. Sedangkan mereka yang harus mengejar ketertinggalan, telah berani mengambil risiko banyak, menguji lebih banyak dan mengembangkan lebih banyak," kata Dll'Igna.
"Siapapun yang sedang berada di atas itu berisiko tersesat. Itu hal manusiawi," katanya lagi.
Gigi Dall'Igna menyebut bahwa Ducati yang sebelumnya selalu di bawah bayang-bayang Honda, telah menunjukkan bahwa usaha keras dan risiko besar yang selalu berani mereka ambil kini perlahan terbayarkan.
Di satu sisi ia juga menegaskan bahwa pentingnya untuk selalu memikirkan jangka panjang bahkan ketika berada di posisi puncak yang justru bisa jadi situasi lengah sebuah tim.
"Ini adalah pelajaran penting," katanya.
"Anda tidak boleh diam, Anda harus mengembangkan diri dan Anda harus berkembang lebih jauh," tandasnya.
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |