SportFEAT.com - Permainan bola voli terdiri dari enam pemain yang memiliki peran berbeda.
Satu dari enam pemain itu, biasanya ada yang memakai warna jersey yang berbeda tersendiri.
Biasanya satu pemain yang memakai baju berbeda digunakan oleh pemain yang berperan libero.
Selain berbeda seragam, biasanya seorang libero memiliki postur tubuh yang lebih kecil dibanding pemain lainnya.
Baca Juga: Penuh Prestasi! Ini 5 Kakak Adik Paling Berbahaya di Ajang MMA
Pemakaian baju yang berbeda oleh libero bukannya tanpa alasan.
Alasan penggunaan baju yang berbeda tak terlepas dari peran seorang libero itu sendiri.
Dalam satu tim, setiap pemain akan memiliki tugas masing-masing.
Libero sendiri adalah pemain bertahan, memiliki posisi di belakang, dan tidak berhak melakukan pukulan serangan servis, smash, atau upaya mem-block serangan lawan.
Selain itu, libero juga bertugas mengontrol pertahan dalam permainan bola voli.
Meski tak bisa melakukan serangan atau pun mem-block, libero memiliki keistimewaan sendiri, yakni dapat bebas keluar dan masuk saat permainan berlangsung.
Baca Juga: Sejarah Olahraga Golf! dari Awal Sampai Akhirnya Digemari Kaum Borju
Karena perbedaan-perbedaan itulah, pemain yang berposisi libero dibedakan bajunya dimaksudkan untuk punya identitas khusus.
Baju libero biasanya juga dibuat lebih kontras dengan warna baju rekan setimnya.
Kondisi ini seperti yang terjadi di kiper sepakbola.
Terlepas dari itu semua, libero mulai diperkenalkan di Italia pada tahun 1980-an dan 1990-an.
Liber sendiri berasal dari kata Italia yang berarti bebas.
Baca Juga: Petenis Profesional Dunia Ternyata Melakukan Olahraga ini Usai Bertanding
Sesuai namanya, posisi ini memiliki kebebasan dan hak istimewa ketimbang lima rekan lainnya.
FIVB, federasi Voli Internasional mulai memperkenalkan sistem libero pada tahun 1996.
Lalu pada tahun 1997-1998, pemain yang memiliki posisi libero bisa ikut bertanding di kejuaraan resmi.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Nestri Y |