Rentetan hasil minor tersebut tak luput dari evaluasi pelatih ganda putra PP PBSI, Herry Iman Pierngadi.
Pelatih yang akrab disapa Herry IP tersebut menjelaskan bahwa Wahyu/Ade sebenarnya memiliki kualitas teknik yang tak kalah dengan para ganda putra elite dunia.
Namun, masih ada satu hal yang disayangkan Herry IP yakni soal mental bertanding mereka.
"Menurut saya dari segi teknik permainan mereka nggak kalah. Cuma dari mentalnya mereka naik turun. Kadang bisa bagus, kadang bisa drop," kata Herry IP dilansir SportFEAT.com dari Badminton Indonesia.
Baca Juga: Di Balik Kegagalan Marcus/Kevin di All England 2020 Tersimpan Sekelumit Catatan Manis
Sebagai ganda putra yang paling senior, performa Wahyu/Ade memang terus jadi sorotan.
Mereka terhitung sebagai pasangan yang diduetkan sudah cukup lama, yakni sekitar tahun 2012 silam.
Berbagai kelas turnamen pun sudah pernah mereka ikuti.
Wahyu/Ade bahkan juga sempat membuat beberapa kali kejutan dan kerap menyulitkan pasangan papan atas dunia.
Performa Wahyu/Ade sempat panen pujian pada akhir tahun 2019 lalu, tepatnya saat mereka berhasil mengantarkan tim putra Indonesia meraih medali emas SEA Games 2019.
Saat itu Wahyu/Ade menjadi penentu untuk kemenangan tim putra Indonesia setelah sukses menaklukkan ganda putra Malaysia, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi.
Namun demikian, torehan manis tersebut masih belum cukup untuk menutupi hasil minor mereka pada turnamen BWF.
Jika mau menilik riwayat turnamen Wahyu/Ade dalam satu tahun terakhir, mereka sering menjalani laga dalam tiga gim dengan skor yang cukup ketat.
Namun, hasil akhirnya sering tak berujung manis bagi mereka.
Kini, Herry IP pun menyiratkan sebuah lampu kuning alias warning kepada Wahyu/Ade.
"Ini yang menjadi PR dan evaluasi buat mereka sendiri. Kesempatan saya rasa cukup banyak dan cukup baik. Saya dan PBSI sudah memberikan kesempatan kepada mereka untuk ikut pertandingan dimana-mana," tegas Herry.
"Cuma hasilnya masih kurang memuaskan. Ini memang terkait faktor individu mereka masing-masing. Kehidupan sehari-hari mereka seperti apa, mereka harus evaluasi diri mereka sendiri," tandasnya.
Source | : | Badminton Indonesia |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |