5. Bergabung dengan Barcelona
Penampilan apik Cruyff saat membela Ajax Amsterdam membuat dirinya dilirik oleh banyak klub besar Eropa.
Salah satu klub yang tertarik menggunakan jasa sang pemain adalah raksasa Spanyol, Barcelona.
Barcelona kala itu kepincut dengan kepiawaian Cruyff dalam mengolah si kulit bundar.
Hingga akhirnya Barcelona rela menebus Cruyff sebesar 922 ribu poundsterling atau sekitar 17 miliar rupiah.
Di Barcelona dirinya berhasil bantu klubnya tersbut untuk raih gelar juara Liga Spanyol sejak 14 tahun lamanya.
6. Puncak Karier Johan Cruyff
Setiap pemain pasti memiliki momen bagus yang dianggap sebagai puncak kariernya dalam dunia sepak bola.
Namun ternyata tak setiap momen dalam puncak karier akan berakhir menyenangkan.
Hal ini dirasakan oleh Johan Cruyff dalam final Piala Dunia.
Kala itu Cruyff yang didapuk menjadi kapten Timnas Belanda pada final Piala Dunia 1974 gagal membawa negaranya menjadi jawara.
Sebab Timnas Belanda harus takluk oleh kedigdayaan timnas Jerman Barat kala itu.
7. Kembali ke Barcelona sebagai Pelatih
Tampil apik bersama Barcelona sebagai pemain ternyata membuat dirinya kembali ke Camp Nou sebagai pelatih.
Johan Cruyff menjadi manajer Barcelona pada tahun 1992.
Dirinya berhasil membawa Barcelona kedalam kejayaan dengan meraih Piala Eropa pertama pada tahun itu juga.
(*)
Source | : | New Sand Star |
Penulis | : | Ridwan Budiman |
Editor | : | Nestri Yuniardi |