"Rossi selalu menerapkan strategi yang sama. Di Laguna Seca (momen Rossi-Stoner), dia menyalip Stoner dari luar tikungan Corcscrew (yang bisa berbahaya),"
"Ia terus menggangunya hingga Casey kehilangan akal dan akhirnya berakhir di tanah (jatuh),"
Rossi vs Stoner Laguna Seca (2008?) Great battle ???????????????????????? #oldskoolracing pic.twitter.com/zi5y5t7gKY
— ????1????????????????????????????????????????36.7K (@Bertieschip) June 1, 2018
Chico mengatakan bahwa putranya, Jorge Lorenzo juga hampir menjadi korban kecurangan Rossi, namun hal tersebut tidak berhasil diterapkan.
"Ketika Jorge Lorenzo menjadi saingan terbesarnya (rekan setim di Yamaha), dia mencoba semua jenis strategi. Tetapi tidak ada yang berhasil," ujar Chico.
Baca Juga: Tak Sanggup Bersaing dengan Teknologi di F1 buat Honda Pilih Minggat, Nasib di MotoGP dalam Bahaya?
Momen Perubahan Valentino Rossi
Kendati mengeluarkan pernyataan kontroverisal, Chico tak serta merta mengkritisi Rossi.
Menurut pandangan Chico, ada satu momen krusial yang akhirnya mengubah sikap Rossi baik di trek maupu di luar balapan.
Dan momen tersebut terjadi pada 23 Oktober 2011, ketika Rossi kehilangan sahabat dekatnya Marco Simoncelli.
Marco Simonecelli meninggal dunia saat menjalani balapan di Sirkuit Sepang, Malaysia, yang mana Rossi menjadi saksi kejadiaan naas tersebut.
"Momen perubahan Valentino Rossi harus dikatakan dimulai pada 23 Oktober 2011," jelas Chico.
"Ssejak itu sikapnya mulai berubah, mungkin dia akhirnya menyadari dan mengerti bahwa ini (MotoGP) adalah olahraga di mana Anda bisa kehilangan nyawa," tukasnya.
Lihat postingan ini di Instagram
Source | : | Paddock GP |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |