Tunggal putra nomor dua dunia ini merasa BWF serta para federasi terlalu berkuasa dan bertindak sepihak tanpa mepedulikan pendapat atlet.
"Kami terlalu lemah sebagai pemain dalam olahraga ini," ucap Axelsen dilansir SportFEAT.com dari New Straits Times.
Baca Juga: Didepak dari Tim Pelatih Pelatnas, Eks Tandem Liliyana Natsir Balas Dendam dengan Cara Elegan
"Persatuan Pemain harus lebih kuat dan kami harus berdiri bersama, serta menuntut bahwa kami memiliki suara dalam hal pengambilan keputusan seperti ini dan lainnya."
"Saat ini semuanya harus melalui federasi nasional. Begitu juga dengan keputusan sistem perubahan skor ini dan para pemain masih tidak punya hak untuk memilih."
Terlanjur kecewa, Axelsen pun membeberkan borok BWF dalam turnamen sebelumnya.
Baca Juga: Berkah Juara All England Open 2021, Lee Zii Jia Lagi-lagi Ketiban Rejeki Nomplok
"Bahkan, uang hadiah kami juga dulu ditransfer ke federasi dan akhirnya diberikan kepada para atlet. Itu tidak benar," tambah tunggal putra nomor dua dunia itu,
"Federasi memiliki kekuatan yang terlalu besar atas para atlet dan menurut saya itu salah!"
"Saya yakin semua pemain benar-benar berterima kasih atas semua hal yang dilakukan asosiasi untuk kami."
"Akan tetapi, inilah saatnya untuk bersatu dan menemukan cara untuk bekerja sama di olahraga ini. Kami semua yakin hal itu akan menjadi lebih baik," pungkasnya.
Source | : | News Straits Times |
Penulis | : | Bagas Dadiraka |
Editor | : | Nestri Yuniardi |