SportFEAT.COM - Bukan rahasia lagi jika Marc Marquez punya potensi besar untuk menjadi npembalap tersukses dalam sejarah ajang balap motor MotoGP.
Dalam usia emas 26 tahun, Marc Marquez sudah memenangi delapan gelar juara dunia MotoGP untuk semua kelas.
Secara lebih rinci, gelar juara dunia itu diraih Marc Marquez enam kali di kelas utama sementara sisanya dibagi rata sekali di kelas 125cc dan Moto2.
Dengan koleksi gelar juara dunia tersebut, Marquez untuk saat ini duduk di peringkat ketiga dalam daftar pembalap dengan koleksi gelar juara dunia terbanyak.
Koleksi pembalap Repsol Honda ini masih kalah dengan torehan Valentino Rossi (9 gelar juara dunia) dan Giacomo Agostini (15).
Namun dengan usia yang relatif masih muda, Marc Marquez diprediksi bakal menjadi pembalap dengan koleksi gelar juara dunia terbanyak.
Keyakinan itu bahkan dimiliki oleh sang pemimpin daftar rekor elite tersebut, yakni Giacomo Agostini.
Baca Juga: Babak Belur di MotoGP 2019, Jorge Lorenzo Ungkap Rencana Kebangkitan bersama Repsol Honda
Giacomo Agostini pun telah memberikan "restu" kepada Marc Marquez memecahkan rekor tersebut.
Pria 77 tahun asal Italia ini juga mengaku tak masalah jika rekor yang membuat namanya dikenang di dunia balap itu akhirnya tergeser.
"Saya bangga dengan rekor juara dunia yang saya miliki," ujar Giacomo Agostini dikutip SportFEAT.com dari Gazzetta.
"Namun jika Marquez akhirnya bisa mengambil rekor itu, saya tak akan menganggapnya sebagai sebuah masalah," ujarnya melanjutkan.
Torehan 15 gelar juara dunia Giacomo Agostini itu sendiri bisa tercipta tak lepas dari sistem kejuaraan yang dipakai dalam ajang balap motor.
Sebab pada era 60 hingga 70-an, seorang pembalap bisa mengikuti lebih dari satu kelas balap dalam satu musim yang sama.
Wajar jika kemudian Agostini seperti mengalami akselerasi prestasi apalagi dirinya pernah memenangi dua gelar juara dunia sekaligus pada musim 1968-1972.
Kala itu, Giacomo Agostini mampu menjadi juara kelas 350cc dan 500cc dalam lima tahun beruntun yang membuatnya berhak mendapat sepuluh gelar juara dunia.
Kondisi di atas tentu memberi keuntungan tersendiri bagi Giacomo Agostini dalam mempertahankan rekor tersebut.
Sebab pada era saat ini, para pembalap hanya boleh mengikuti satu kelas balap MotoGP dalam satu musim yang sama.
Baca Juga: Klasemen Liga Champions - Liverpool Naik, Chelsea Masih Berjuang
Walau begitu, Agostini tetap meyakini Marquez masih memiliki cukup waktu untuk menyamai bahkan melebihi rekor yang dibukukannya.
Jika terus tampil dominan bersama Repsol Honda, Marc Marquez paling cepat "hanya" butuh delapan tahun untuk melewati rekor Giacomo Agostini.
Apabila semuanya lancar sesuai rencana, Marquez bisa memecahkan rekor itu saat dirinya "masih" berusia 34 tahun.
"Marquez masih muda. Dia pembalap juara dan juga punya kepribadian yang baik," ujar Agostini.
"Jadi dia masih ada waktu untuk mengimbangi atau melewati rekor saya. Lagipula, rekor ada untuk dipecahkan bukan?" ujar Giacomo Agostini mengajukan pertanyaan retoris.
Lebih lanjut, Giacomo Agostini mengaku rela dan ingin menyaksikan langsung momen pemecahan rekor oleh Marc Marquez itu terjadi.
"Saya selalu memiliki hasrat besar untuk berkompetisi dan menang. Jelas semua pembalap di lintasan ingin menjadi pemenang," katanya.
"Saya berbohong jika berkata 'Saya tak masalah digeser oleh Marquez.' Namun saya menantikan momen itu. Mari kita lihat apakah dia bisa melakukannya," ujar Giacomo Agostini memungkasi.
Marc Marquez sendiri sudah mengamankan gelar juara dunia kedelapan setelah memastikan diri menjadi kampiun MotoGP 2019 di Thailand awal Oktober lalu.
Sejak saat itu, Marquez sudah bisa mengalihkan konsentrasi untuk berburu gelar juara dunia kesembilan dengan menjuarai MotoGP 2020.
Meski begitu, Marc Marquez masih harus tampil pada seri terakhir MotoGP 2019 yang bakal dilangsungkan di Valencia, Spanyol.
GP Valencia 2019 sendiri dijadwalkan berlangsung di Sirkuit Ricardo Tormo pada 15-17 November 2019.
Baca Juga: Lewis Hamilton, Gelar Juara Dunia F1 2019 dan Rekor yang Berpotensi Dipecahkan
Source | : | Gazzetta.it |
Penulis | : | Doddy Wiratama |
Editor | : | Doddy Wiratama |